Percobaan resonansi bunyi

    PRAKTIKUM RESONANSI BUNYI

Hasil gambar untuk percobaan resonansi bunyi
1.PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Pada gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya. Satu gelombang dapat dilihat panjangnya dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit (gelombang tranversal) atau menhitung jarak antara satu rapatan dengan satu renggangan (gelombang longitudinal). Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam waktu satu detik (Riyn,2008).

Bunyi adalah bahan terpenting dalam musik. Bunyi berasal dari Sumber bunyi, yang digetarkan oleh tenaga atau energi. Kemudian getaran tersebut oleh pengantar diantarkan atau dipancarkan keluar. Dan bila getaran ini sampai di telinga kita, barulah kita dapat mendengarkannya (Mswahyudi,2009).

Pada umumnya bentuk gelombang di alam adalah sangat kompleks dan sulit digambarkan secara sistematis karena ketidak-linieran, tiga dimensi dan mempunyai bentuk yang random ( Suatu deret gelombang mempunyai periode dan tinggi tertentu ). Beberapa teori yang ada hanya menggambarkan bentuk gelombang yang sederhana dan merupakan bentuk pendekatan gelombang alam. Ada beberapa teori dengan berbagai derajat kekomplekan dan ketelitian untuk menggambarkan gelombang di alam diantaranya adalah teori airy, Stokes, Gertsner, Mich, Knoidal, dan tunggal. Masing – masing teori tersebut mempunyai batasan keberlakuan yang berbeda – beda. Teori yang paling sederhana adalah teori gelombang linier yang pertama kali ditemukan oleh Airy pada tahun 1845(Rahmat,2008).


1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari praktikum Fisika Dasar materi Resonansi Bunyi adalah untuk mengetahui proses yang mana gelombang merambat pada media.
Tujuan dari praktikum Fisika Dasar materi Resonansi Bunyi adalah untuk menentukan kecepatan rambat bunyi di udara dengan panjang gelombang dan frekuensi.



1.3 Waktu dan Tempat

Praktikum dari praktikum Fisika Dasar materi Resonansi Bunyi ini dilaksanakan pada hari selasa, 16 November 2010 pada pukul 08.50 sampai pukul 10.30 WIB. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Hidrobiologi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya , Malang.


2.TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Gelombang

Gelombang adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan mengikuti gerak sinusoide. Selain radiasi elektromagnetik, dan mungkin radiasi gravitasional, yang bisa berjalan lewat vakum, gelombang juga terdapat pada medium (yang karena perubahan bentuk dapat menghasilkan gaya memulihkan yang lentur) di mana mereka dapat berjalan dan dapat memindahkan energi dari satu tempat kepada lain tanpa mengakibatkan partikel medium berpindah secara permanen; yaitu tidak ada perpindahan secara masal. Malahan, setiap titik khusus berosilasi di sekitar satu posisi tertentu.
(Wikipedia,2010).

Gelombang dapat dipantulkan (refleksi), dibiaskan (refraksi), difokuskan, dipolarisasi dan sebagainya. Penelitian eksperimental tentang gelombang cahaya tentang hukum pemantulan (refleksi) yaitu :Sinar yang direfleksikan dan yang direfraksikan terletak pada satu bidang yang dibentuk oleh sinar datang dan normal bidang batas dititik datang (Gie,2009).

Selama Gelombang dengan medan elektromagnetik yang dinyatakan pada fase medan E yaitu E=X Eo (ejk1-ejk2)= - X 2j Eo sin kz terlihat tidak bergerak , ini disebut dengan gelombang berdiri (Liang,1995).


2.2 Jenis-Jenis Gelombang

Bila gelombang berjalan sepanjang tali ,katakan dari kiri kekanan partikel tali bergerak naik turun dalam arah lintang pada gerak gelombang itu sendiri. Gelombang seperti ini disebut gelombang lintang atau gelombang transversal. Ada tipe gelombang lain yang dikenal sebagai gelombang bujur atau gelombang longitudinal. Dalam sebuah gelombang longitudinal getaran partikel media adalah sama arahnya dengan arah gelombang. Gelombang longitudinal adalah siap dibentuk pada proses yang ditarik atau diletakan secara bergantian menekan dan mengembang pada suatu ujungnya (Giancoli,1997).

Menurut (Riyn,2008) tentang jenis-jenis gelombang seperti berikut :

1.Gelombang transversal

Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan arah rambatannya. Satu gelombang terdiri atas satu lembah dan satu bukit, misalnya seperti riak gelombang air, benang yang digetarkan, dsb.

2. Gelombang longitudinal

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang merambat dalam arah yang berimpitan dengan arah getaran pada tiap bagian yang ada. Gelombang yang terjadi berupa rapatan dan renggangan. Contoh gelombang longitudinal seperti slingki / pegas yang ditarik ke samping lalu dilepas (Riyn,2008).

Menurut (Yolanda,2009) berdasarkan amplitudo dan fasenya :

 Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudo dan fasenya sama di setiap titik yang dilalui gelombng.

 Gelombng diam (stasioner) adalah gelombang yang amplitudo dan fasenya berubah (tidak sama) di setiap titik yang dilalui gelombang.





3.METODOLOGI

3.1 Alat dan Fungsi

Alat yang digunakan dalam Praktikum Fisika Dasar materi Resonansi Bunyi adalah :

Ø Tabung Resonansi :untuk mencari dengungan (resonansi) bunyi

Ø Garputala :pembuat,frekuensi tertentu yaitu frekuensi 512,426.6,341.3Hz

Ø Alat Pemukul :untuk memukul garputala

Ø Jangka Sorong :untuk mengukur diameter tabung resonansi

Ø Meteran :untuk menentukan jarak L1 dan L2

Ø Teko :untuk wadah air

Ø Nampan :untuk tempat alas alat

Ø Thermometer :untuk mengukur suhu ruangan

Ø Selang :untuk mengalirkan air dari teko ke tabung resonansi


3.2 Bahan dan Fungsi

Bahan yang digunakan dalam Praktikum Fisika Dasar materi Resonansi Bunyi adalah air sebagai medium perambatan resonansi bunyi.



4.PEMBAHASAN

4.1Perhitungan

·Panjang gelombang 512 Hz

L1(A) =1/4 .ג1 (A) L1(B) =1/4 .ג1 (B) L1(C) =1/4 .ג1 (C)

ג1 (A) = 4. 14 ג1 (B)= 4. 17 ג1 (C)= 4. 16

= 56 cm = 68 cm = 64 cm
= 0,56 m = 0,68 m = 0,64 m

L2(A) =3/4 .ג2 (A) L2(B) =3/4 .ג2 (B) L2(C) =3/4 .ג2 (C)

ג2 (A) = 4/3. 49 ג2 (B)= 4/3. 50 ג2 (C)= 4/3. 54

= 65,3 cm = 66,6 cm = 72 cm
= 0,653 m = 0,666 m = 0,72 m


“ Kecepatan ”

V1(A) =f .ג1 (A) V1(B) =f .ג1 (B) V1(C) =f .ג1 (C)

= 512. 0,56 = 512. 0,68 = 512. 0,64
= 286,7 m/s = 348,1 m/s = 327,6 m/s

V2(A) =f .ג2 (A) V2(B) =f .ג2 (B) V2(C) =f .ג2 (C)

= 512. 0,653 = 512. 0,66 = 512. 0,72
= 334,3 m/s = 337,9 m/s = 368,64 m/s


∑ V1 = V1(A) + V1(B) + V1(C) = 286,7 + 348,1 + 327,6 = 320,8
3 3

∑ V2 = V2(A) + V2(B) + V2(C) = 334,3 + 337,9 + 368,6 = 346,93
3 3



∑ │V1 ˉ V1│2 ∑ │V2 ˉ V2│2

(A) =│286,7 – 320,8│2 = 1162,1 (A) =│334,3 – 346,9│2 =159,5

(B) =│348,1 – 320,8│2 = 748,02 (B) =│337,9 – 346,9│2 =81,54

(C) =│327,6 – 320,8│2 = 47,19 (C) =│368,6 – 346,9│2 =469,5

=1957,3 =710,63


“ Ralat Mutlak ”

S X1 = √ ∑ │V1 ˉ V1│2 = √ 1957,3 = √ 326,216 = 18,06
n (n - 1) 3 (3 - 1)

S X2 = √ ∑ │V2 ˉ V2│2 = √ 710,63 = √ 118,438 = 10,88
n (n - 1) 3 (3 - 1)


“ Ralat Nisbi ”

I1 = S X1 x 100 % I2 = S X2 x 100 %
V1 V2

= 18,06 x100 % = 10,88 x 100 %
320,8 346,9

= 5,629 % = 3,136 %


“ Keseksamaan ”

K1 = 100 % - I1 K2 = 100 % - I2
= 100 % - 5,629 % =100 % - 3,136 %
=94,37 % =96,86 %


“ Hasil Pengukuran ”

Hp1 = V1 + S X1 Hp1 = V1 - S X1
= 320,8 + 18,06 = 320,8 – 18,06
= 338, 86 = 302,73

Hp2 = V2 + S X2 Hp2 = V2 - S X2
= 346,9 + 10,88 = 346,9 - 10,88
= 357,8 = 336,04


· Panjang gelombang 426,6 Hz

L1(A) =1/4 .ג1 (A) L1(B) =1/4 .ג1 (B) L1(C) =1/4 .ג1 (C)

ג1 (A) = 4. 19 1 (B)= 4. 28 ג1 (C)= 4. 19
= 76 cm = 112 cm = 76 cm
= 0,76 m = 0,112 m = 0,76 m

L2(A) =3/4 .ג2 (A) L2(B) =3/4 .ג2 (B) L2(C) =3/4 .ג2 (C)

ג2 (A) = 4/3. 60 ג2 (B)= 4/3. 61 ג2 (C)= 4/3. 60
= 80 cm = 81,3 cm = 80 cm
= 0,8 m = 0,813 m = 0,8 m


“ Kecepatan ”

V1(A) =f .ג1 (A) V1(B) =f .ג1 (B) V1(C) =f .ג1 (C)
= 426,6. 0,76 = 426,6. 1,12 = 426,6. 0,76
= 324,2 m/s = 477,7 m/s = 324,2 m/s

V2(A) =f .ג2 (A) V2(B) =f .ג2 (B) V2(C) =f .ג2 (C)
= 426,6. 0,8 = 426,6. 0,813 = 426,6. 0,8
= 341,2 m/s = 346,8 m/s = 341,2 m/s


∑ V1 = V1(A) + V1(B) + V1(C) = 324,2 + 477,7 + 3242,2 = 1348,06
3 3

∑ V2 = V2(A) + V2(B) + V2(C) = 341,2 + 346,8 + 341,2 = 343,12
3 3




∑ │V1 ˉ V1│2 ∑ │V2 ˉ V2│2

(A)=│324,2 – 1348,06│2 = 569,2 (A) =│341,2 – 343,1│2 =3,385

(B)=│477,7 – 1348,06│2 = 16806,5 (B) =│346,8 – 343,1│2 =13,54

(C)=│3242,2 –1348,06│2 = 8376046,3 (C) =│341,2 – 343,1│2 =3,385

=8393422,1 = 20,31



“ Ralat Mutlak ”

S X1 = √ ∑ │V1 ˉ V1│2 = √ 8393422,1 = √ 1398903,69 = 1182,7
n (n – 1) 3 (3 – 1)

S X2 = √ ∑ │V2 ˉ V2│2 = √ 20,31 = √ 3,385 = 1,839

n (n – 1) 3 (3 – 1)


“ Ralat Nisbi ”

I1 = S X1 x 100 % I2 = S X2 x 100 %
V1 V2

= 1182,7 x100 % = 1,839 x 100 %
1348,06 343,12

= 87,7 % = 0,535 %


“ Keseksamaan ”

K1 = 100 % - I1 K2 = 100 % - I2
= 100 % - 87,7 % =100 % - 0,535 %
= 12,2 % =99,46 %

“ Hasil Pengukuran ”

Hp1 = V1 + S X1 Hp1 = V1 – S X1
= 1348,06 + 1182,7 = 1348,06 – 1182,7
= 2430,8 = 165,3

Hp2 = V2 + S X2 Hp2 = V2 – S X2
= 343,1 + 1,839 = 343,1 – 1,839
= 344,9 = 341,2



·Panjang gelombang 341,3 Hz

L1(A) =1/4 .ג1 (A) L1(B) =1/4 .ג1 (B) L1(C) =1/4 .ג1 (C)

ג1 (A) = 4. 25 ג1 (B)= 4. 24 ג1 (C)= 4. 25

= 100 cm = 96 cm = 100 cm
= 1 m = 0,96 m = 1 m

L2(A) =3/4 .ג2 (A) L2(B) =3/4 .ג2 (B) L2(C) =3/4 .ג2 (C)

ג2 (A) = 4/3. 77 ג2 (B)= 4/3. 76 ג2 (C)= 4/3. 77

=102,6 cm = 101,3 cm = 102,6 cm

= 1,026 m = 1,013 m = 1,026 m


“ Kecepatan ”

V1(A) =f .ג1 (A) V1(B) =f .ג1 (B) V1(C) =f .ג1 (C)
= 341,3. 1 = 341,3. 0,96 = 341,3. 1
= 341,3 m/s = 327,6 m/s = 341,3 m/s

V2(A) =f .ג2 (A) V2(B) =f .ג2 (B) V2(C) =f .ג2 (C)
= 341,3. 1,026 = 341,3. 1,013 = 341,3. 1,026
= 350,1 m/s = 345,7 m/s = 350,1 m/s


∑ V1 = V1(A) + V1(B) + V1(C) = 341,3 + 327,6 + 341,3 = 336,7

3 3

∑ V2 = V2(A) + V2(B) + V2(C) = 350,1 + 345,7 + 350,1 = 348,69

3 3


∑ │V1 ˉ V1│2 ∑ │V2 ˉ V2│2

(A)=│341,3 – 336,7│2 = 20,79 (A) =│350,1 – 348,6│2 = 2,19

(B)=│327,6 – 336,7│2 = 83,53 (B) =│345,7 – 348,6│2 = 8,76

(C)=│341,3 – 336,7│2 = 20,79 (C) =│350,1 – 348,6│2 = 2,19

=125,1 =13,14


“ Ralat Mutlak ”

S X1 = √ ∑ │V1 ˉ V1│2 = √ 125,1 = √ 20,851 = 4,566
n (n - 1) 3 (3 - 1)

S X2 = √ ∑ │V2 ˉ V2│2 = √ 13,141 = √ 2,190 = 1,479
n (n - 1) 3 (3 - 1)


“ Ralat Nisbi ”

I1 = S X1 x 100 % I2 = S X2 x 100 %
V1 V2

= 4,566 x100 % = 1,479 x 100 %
336,7 348,6

= 1,356 % = 0,424 %

“ Keseksamaan ”

K1 = 100 % - I1 K2 = 100 % - I2
= 100 % - 1,35 % =100 % - 0,424 %
=98,64 % =99,57 %

“ Hasil Pengukuran ”

Hp1 = V1 + S X1 Hp1 = V1 - S X1
= 336,7+ 4,566 = 336,7 - 4,566
= 341,3 = 332,1

Hp2 = V2 + S X2 Hp2 = V2 - S X2
= 348,6 + 1,479 = 348,6 - 1,479
= 350,1 = 347,2



4.2 Analisa Prosedur

Pertama yang harus disiapkan pada Praktikum Fisika Dasar materi Resonansi Bunyi adalah alat-alat dan bahan seperti tabung resonansi untuk mencari dengungan (resonansi) bunyi,garputala pembuat frekuensi tertentu (f= 512,426.6,341.3Hz),alat pemukul untuk memukul garputala,jangka sorong untuk mengukur diameter tabung resonansi,meteran untuk menentukan jarak l1 dan l2

teko untuk wadah air dan nampan untuk tempat alas alat,thermometer untuk mengukur suhu ruangan,selang untuk mengalirkan air dari teko ke tabung resonansi dan air sebagai medium perambatan resonansi bunyi.

Garputala dengan frekuensi (512,426.6,341.3 Hz) dipukul dengan alat pemukul lalu didekatkan dibibir tabung resonansi serta diturunkan teko (1cm) hingga terdengar suara pengerasan suara. Diukur antara panjang ujung tabung dengan tinggi permukaan air (l1) agar lebih akurat diulang,dan diulang kembali untuk menentukan (l2) diamati, dan dicatat hasilnya.


Frekuensi 512Hz

Pertama yang harus disiapkan adalah alat-alat dan bahan seperti tabung resonansi untuk mencari dengungan (resonansi) bunyi,garputala pembuat frekuensi tertentu f 512 Hz,alat pemukul untuk memukul garputala,jangka sorong untuk mengukur diameter tabung resonansi,meteran untuk menentukan jarak l1 dan l2,teko untuk wadah air dan nampan untuk tempat alas alat,thermometer untuk mengukur suhu ruangan,selang untuk mengalirkan air dari teko ke tabung resonansi dan air sebagai medium perambatan resonansi bunyi.

Pada garputala dengan frekuensi 512Hz, pertama disiapkan garputala 512Hz dan tabung resonansi yang sudah diukur diameternya ,kemudian teko diisi air hingga tebung resonansi penuh. Garputala dipukul dan diletakan pada bibir tabung. Didengar bunyinya dan dicatat sebagai (l1) diulang dan dicatat sebagai (l2) dicatat dan ditulis hasilnya.

Frekuensi 426,6Hz

Pertama yang harus disiapkan adalah alat-alat dan bahan seperti tabung resonansi untuk mencari dengungan (resonansi) bunyi,garputala pembuat frekuensi tertentu (f 426.Hz),alat pemukul untuk memukul garputala,jangka sorong untuk mengukur diameter tabung resonansi,meteran untuk menentukan jarak l1 dan l2,teko untuk wadah air dan nampan untuk tempat alas alat,thermometer untuk mengukur suhu ruangan,selang untuk mengalirkan air dari teko ke tabung resonansi dan air sebagai medium perambatan resonansi bunyi.

Pada garputala dengan frekuensi 426,6Hz, pertama disiapkan garputala 426,6Hz dan tabung resonansi yang sudah diukur diameternya ,kemudian teko diisi air hingga tebung resonansi penuh. Garputala dipukul dan diletakan pada bibir tabung. Didengar bunyinya dan dicatat sebagai (l1) diulang dan dicatat sebagai (l2) dicatat dan ditulis hasilnya.

Frekuensi 341,3Hz

Pertama yang harus disiapkan adalah alat-alat dan bahan seperti tabung resonansi untuk mencari dengungan (resonansi) bunyi,garputala pembuat frekuensi tertentu (f 341.3Hz),alat pemukul untuk memukul garputala,jangka sorong untuk mengukur diameter tabung resonansi,meteran untuk menentukan jarak l1 dan l2,teko untuk wadah air dan nampan untuk tempat alas alat,thermometer untuk mengukur suhu ruangan,selang untuk mengalirkan air dari teko ke tabung resonansi dan air sebagai medium perambatan resonansi bunyi.

Pada garputala dengan frekuensi 341,3Hz, pertama disiapkan garputala 341,3Hz dan tabung resonansi yang sudah diukur diameternya ,kemudian teko diisi air hingga tebung resonansi penuh. Garputala dipukul dan diletakan pada bibir tabung. Didengar bunyinya dan dicatat sebagai (l1) diulang dan dicatat sebagai (l2) dicatat dan ditulis hasilnya.

4.3 Analisa Hasil

Pada Praktikum Fisika Dasar materi Resonansi Bunyi didapatkan data-data sebagai berikut , pada frekuensi 512 Hz didapatkan L1(A) 14cm , L1(B) 17cm ,L1(C) 16cm dan L2(A) 49 cm, L2(B) 50cm ,L3(C) 54cm. V1(A) 286,72 m/s, V1(B) 348,16 m/s , V1(C) 327,68 m/s , dan V2(A) 834,34 m/s , V2(B) 340,88 m/s , V2(C) 368,64 m/s . ∑ V1 320,85 m/s ,∑ V2 347,99 m/s ∑ I V1-V1I2 652,45 m/s ∑ I V2-V2I2 220,58 m/s. SX1 10,43 SX2 19,24 , I1 3,25% , I2 5,53% , K1 96,75% , K2 94,47% , Hp(V1) 331,28 , (Hp)V1 -310,42 , Hp(V2) 367,09 , (Hp)V2 -328,61.

Pada frekuensi 426,6 Hz didapatkan L1(A) 19cm , L1(B) 28cm ,L1(C) 19cm dan L2(A) 60 cm, L2(B) 61cm ,L2(C) 60cm. V1(A) 324,216 m/s, V1(B) 477,792 m/s , V1(C) 324,216 m/s , dan V2(A) 341,28 m/s , V2(B) 346,8258 m/s , V2(C) 341,28 m/s .∑ V1 375,408 m/s ,∑ V2 343,13m/s , ∑ I V1-V1I2 5241,09 m/s , ∑ I V2-V2I2 6,843 m/s. SX1 29,56 SX2 1,068 , I1 7,87% , I2 0,31% , K1 92,13% , K2 99,69% , Hp(V1) 404,97 , (Hp)V1 -345,85 , Hp(V2) 344,158 , (Hp)V2 -342,06.

Pada frekuensi 341,3 Hz didapatkan L1(A) 25cm , L1(B) 24cm ,L1(C) 25cm dan L2(A) 77 cm, L2(B) 76cm ,L3(C) 77cm. V1(A) 341,3 m/s, V1(B) 345,74 m/s , V1(C) 341,3 m/s , dan V2(A) 350,17 m/s , V2(B) 345,74 m/s , V2(C) 350,17 m/s . ∑V1 336,75 m/s , ∑ V2 348,69/s , ∑ I V1-V1I2 69,003 m/s , ∑I V2-V2I2 7,28 m/s. SX1 3,39 SX2 1,10 , I1 1,007% , I2 0,316% , K1 98,99% , K2 99,684% , Hp(V1) 340,14 , (Hp)V1 -333,36 , Hp(V2) 349,29 , (Hp)V2 -347,59.



5.PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pada Praktikum Fisika Dasar materi Resonansi Bunyi didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

Ø Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium

Ø Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang

Ø Macam-macam gelombang bunyi adalah :

Ø Berdasarkan perambatan gelombang

-Gelombang Transversal

-Gelombang Longitudinal

Ø Medium Perantara

-Gelombang Mekanik

Gelombang Elektromagnetik

Ø Amplitudo dan fasenya

-Gelombang Jalan

-Gelombang Diam

Ø Hasil Pengamatan Diperoleh :

· Frekuensi 512 Hz

L1(A)=14cm L1(B) =17cm L1(C)= 16cm

L2(A)=49 cm L2(B)=50cm ,L3(C)=54cm

V1(A)= 286,72 m/s V1(B)= 348,16 m/s , V1(C) =327,68 m/s

V2(A)=834,34 m/s V2(B)= 340,88 m/s V2(C) =368,64 m/s

∑ V1 =320,85 m/s ∑ V2 =347,99 m/s

∑ I V1-V1I2 =652,45 m/s ∑ I V2-V2I2 =220,58 m/s

SX1 =10,43 SX2 =19,24

I1 =3,25% , I2 =5,53%

K1 =96,75% , K2 =94,47%

Hp(V1) =331,28 , (Hp)V1= -310,42 Hp(V2) =367,09 , (Hp)V2 =-328,61.






· frekuensi 426,6 Hz

L1(A)=19cm L1(B)=28cm L1(C)= 19cm

L2(A)=60cm L2(B)=61cm L2(C) 60cm

V1(A)= 324,216 m/s V1(B)= 477,792 m/s V1(C)= 324,216 m/s

V2(A)= 341,28 m/s V2(B)= 346,8258 m/s V2(C)= 341,28 m/s

∑V1= 375,408 m/s ∑ V2= 343,13m/s,

∑ I V1-V1I2 =5241,09 m/s ∑ I V2-V2I2 =6,843 m/s.

SX1 =29,56 SX2 =1,068

I1 =7,87% I2 =0,31%

K1 =92,13% K2 =99,69%

Hp(V1) =404,97 (Hp)V1 =-345,85 Hp(V2) =344,158 (Hp)V2 =-342,06.

· frekuensi 341,3 Hz

L1(A)= 25cm L1(B)= 24cm L1(C)= 25cm

L2(A)= 77 cm L2(B)= 76cm L3(C)= 77cm

V1(A)= 341,3 m/s V1(B)= 345,74 m/s, V1(C)= 341,3 m/s

V2(A)= 350,17 m/s V2(B)= 345,74 m/s V2(C)= 350,17 m/s

∑V1= 336,75 m/s ∑ V2= 348,69/s

∑ I V1-V1I2 =69,003 m/s ∑ I V2-V2I2 =7,28 m/s

SX1 =3,39 SX2 =1,10

I1 =1,007% I2 =0,316%

K1= 98,99% K2 =99,684%

Hp(V1) =340,14 (Hp)V1 =-333,36 Hp(V2) =349,29 (Hp)V2 =-347,59.



5.2 Saran

Dengan sulitnya Praktikum Fisika Dasar materi Resonansi Bunyi diharapkan lebih serius dalam menjalankan praktikum resonansi bunyi karena dengungan agar lebih jelas terdengar dan akurat data yang diperoleh.



DAFTAR PUSTAKA


DJPB,2010.Aplikasi bunyi pada perikanan.http://www.perikanan-budidaya.dkp.go.id/ diakses pada tanggal 18 November 2010 pukul 19.00 WIB.

Efani,1996.Aplikasi bunyi pada perikanan.http://digilib.itb.ac.id/ gdlhttp://id.shvoong.com/books/1926402pengertian-bunyi/ diakses pada tanggal 18 November 2010 pukul 18.00 WIB.

Gie,2009.Definisi Gelombang http://marikemari.com/mengenal-gelombang/diakses pada tanggal 17 November 2010 pukul 19.05 WIB.

Grancolli,douglas,1997.Fisika Jilid,edisi keempat.Erlangga:Jakarta

Godam64,2007. Definisi Bunyi http://organisasi.org/pengertian-bunyi-dan-kecepatan-bunyi-pengetahuan-pendidikan-dasar-mengenai-bunyi-ilmu-sains-fisika/ diakses pada tanggal 18 November 2010 pukul 19.25 WIB.

Herawati,lia 2009. Aplikasi bunyi pada perikanan. http://liaherawati.blogspot.com/ diakses pada tanggal 18 November 2010 pukul 18.25 WIB.

Liang,1995.Aplikasi Elektromagnetik.Erlangga:Jakarta.

Mswahyudi,2009.Definisi Bunyi http://id.shvoong.com/books/1926402/ pengertian-bunyi/diakses pada tanggal 17 November 2010 pukul 21.00 WIB.

Rahmat,2008.Sejarah Gelombang http://rahmat88aceh.wordpress.com/2008/07/19/

jenis-jenis-gelombang-air/ diakses pada tanggal 18 November 2010 pukul 19.00 WIB.

Riyn,2008).Pengertian Gelombang http://riyn.multiply.com/journal/item/47/ Gelombang/ diakses pada tanggal 17 November 2010 pukul 21.00 WIB.

Wikipedia,2010. Definisi Bunyi http://id.wikipedia.org/wiki/bunyi/ diakses pada tanggal 17 November 2010 pukul 21.05 WIB.

Yolanda,2009.Jenis-Jenis Gelombang http://blog.uns.ac.id/members/yolandasp/ blogs/recent-posts/ diakses pada tanggal 18 November 2010 pukul 21.00 WIB.


Sumber : http://heruhoerussaleh.blogspot.com/2010/12/praktikum-resonansi-bunyi.html?m=1

Comments